Translate

Rabu, 19 September 2012

Mengenal Handphone di Jepang


Mengenal Handphone di Jepang

Pengantar
Saat ini handphone (selanjutnya disingkat Hp) bukan lagi dianggap sebagai barang mewah namun merupakan barang kebutuhan yang dianggap wajib untuk dimiliki. Jepang yang notabene merupakan negara maju, tingkat pemilikan Hp sangatlah tinggi bahkan bisa dikatakan hampir setiap orang memilikinya. Ada cukup banyak hal menarik untuk dicaritakan tentang Hp di negara tersebut, yang mungkin Anda belum tahu dan selengkapnya bisa di tulisan di bawah ini.
Perbedaan Utama Hp di Jepang dan Indonesia

Tidak dijual bebas
Sangat berbeda dengan situasi di Indonesia dimana Hp dibeli dengan bebas, tanpa persayaratan apapun dan juga tanpa batasan umur. Asal ada uang siapapun bisa membelinya serta menjualnya kalau sudah tidak diperlukan. Namun di Jepang, menerapkan aturan yang sangat berbeda.
Semua Hp di negara tersebut tidak dijual bebas dalam arti hanya bisa dibeli di agen resmi serta untuk memilikinya diperlukan sejumlah persyaratan tertentu, mengisi sejumlah formulir, buku rekening bank dan tidak ketinggalan yaitu kartu identitas seperti SIM atau ID Card lainya. Demikian juga dengan Sim card atau kartu voucher-nya, umumnya dijual dalam satu paket beserta Hp-nya atau tidak dijual terpisah.
Sebagian besar adalah pasca bayar
Kemudian dari sistem pembayarannya, kebanyakan Hp di negara tersebut menggunakan pasca bayar jadi mirip dengan telephone rumahan, rekening tagihan dihitung akhir bulan sesuai dengan jumlah pulsa yang digunakan.
Apakah di Jepang tidak mengenal sistem prabayar atau voucher isi ulang ? Tentu saja ada, namun sistem ini kurang begitu populer di negara tersebut. Disamping itu tidak jauh beda dengan membeli Hp, voucher isi ulang ini juga tidak dijual bebas dan syarat kepemilikannya nyaris sama dengan voucher pasca bayar. Umumnya kartu voucher dan mesin Hp dijual dalam satu paket atau dengan kata lain tidak dijual terpisah, kecuali saat hendak mengganti model Hp.
Kalau tidak ada alasan yang sangat khusus, sepertinya hampir tidak ada orang Jepang yang berminat dengan Hp voucher isi ulang semacam ini. Hal ini sekaligus juga berarti agen atau toko yang menjual voucher Hp hampir tidak umum dijumpai di negara tersebut.
Tidak bebas gonta ganti kartu
Di negara Jepang membeli Hp identik dengan memilih provider. Provider adalah nama perusahaan pengelola jaringan Hp semacam operator telephone seperti Indosat, Telkomsel atau Satelindo kalau di Indonesia. Berbeda dengan kasus di Indonesia yang memiliki banyak operator serta beragam produk kartu Sim-nya, di Jepang kondisinya lebih sederhana karena cuma ada 3 perusahaan provider serta 3 kartu Sim saja yaitu, dan NTT Docomo, AU KDDI dan Softbank.
Kalau seandainya diasumsikan provider adalah semacam SIM Card, maka langkah terpenting saat pertama kali membeli Hp di Jepang adalah memilih kartu vouchernya. Sekali kita sudah memilih menggunakan kartu tersebut maka kemungkinan besar kita akan seterusnya menggunakan kartu (baca :provider) yang sama. Kenapa ? Karena provider tidak hanya berfungsi sebatas sebagai agen penjual kartu saja tapi juga berfungsi sebagai tempat menjual Hp itu sendiri (baca : Hp dan sim Card dijual satu paket) serta uniknya kartu provider yang satu dengan provider yang lain tidak bisa saling tukar. Kartu Sim Docomo misalnya Hp-nya juga harus Docomo dan hanya bisa dibeli di counter resmi milik Docomo, demikian juga dengan provider lainnya. Tentu saja sistem ini sedikit membingungkan karena umumnya yang kita tahu tentang kartu sim adalah bebas diganti dan dipasang pada Hp lain.
Semua Hp yang dipasarkan di Jepang, oleh pihak provider dijual dalam posisi terkunci (Locked) jadi praktis hanya bisa memakai SIM Card dari provider yang sama. Slot penggantian sim card pada Hp di Jepang letaknya sedikit tersembunyi dan sangat tidak mudah untuk dilepas pasang, karena memang dirancang tidak untuk gonta ganti kartu. Disamping itu karena kebanyakan menggunakan pasca bayar maka umumnya sejak pertama kali Hp dibeli sampai saat pergantian Hp berikutnya karena rusak atau ganti model, kartu voucher tersebut akan terus menempel pada tempatnya. Kalau seandainya kita nekat mencoba memasang kartu milik provider lain maka sinyal tidak akan terbaca sama sekali bahkan pada model Hp tertentu hanya bisa sebatas on /off saja tanpa bisa masuk ke menu manapun.
Merk adalah pilihan terakhir. Ada berbagai merk yang bisa dipilih seperti Sharp, Panasonic, Toshiba, NEC, Samsung, Nokia, Casio dan Kyocera dll. Tiap provider umumnya memiliki design dan model Hp tersendiri yang tidak akan ditemukan pada provider yang lain. Satu hal yang menarik adalah beberapa merk Hp populer seperti Balckberry misalnya malah kurang begitu populer di negara tersebut. Salah satu penyebabnya mungkin karena Blacbery dianggap kurang kompak karena berukuran relatif besar serta memiliki banyak tombol berhuruf alfabet yang relatif jarang mereka gunakan.
Jadi dari sedikit penjelasan di atas mungkin pembaca sudah bisa mendapat gambaran tentang sistem Hp di Jepang yaitu hanya mengenal 3 kartu voucher (sim card) serta 3 jenis mesin Hp yaitu Docomo, Softbank dan AU. Jadi pertanyaan standard seperti "Kamu pakai Hp apa ?" maka jawabanya yang dimaksud tentu saja bukan merk Hp namun salah satu dari 3 nama provider tadi.
Diikat kontrak jual beli
Seperti sudah diketahui bahwa memiliki Hp di Jepang tidaklah mudah karena memerlukan banyak aturan dan persyaratan. Selain mengisi sejumlah formulir, rekening bank dan penjamin juga ada aturan tambahan lain yaitu wajib menanda tangani kontrak selama waktu tertentu yang biasanya minimal adalah dua tahun.
Kenapa harus diikat dengan kontrak ? Tentu saja karena pihak provider tidak mau rugi. Mereka biasanya menjual Hp dengan harga murah (subsidi) namun mengambil keuntungan dari pulsa bulanan yang dibayar oleh pelanggan. Pihak provider akan menderita kerugian kalau pelanggan berhenti di tengah jalan. Jadi inilah tujuan dari aturan kontrak tersebut.
Kontrak dan pengisian formulir hanya berlaku satu kali saja yaitu saat membeli (berlangganan) Hp pertama kali. Sedangkan saat membeli Hp selanjutnya karena rusak atau ganti model baru, kontrak tidak diperlukan lagi namun cukup menulis formulir sederhana saja.
Apa yang terjadi kalau seandainya pihak pengguna berhenti berlangganan sebelum masa kontrak habis ? Tentu saja ada sejumlah denda yang harus kita bayar. Bagaimana kalau tidak berhenti di tengah jalan tanpa melapor ? Tentu saja ini adalah tindakan konyol karena dipakai nelephone atau tidak, rekening bank anda akan tetap dipotong setiap bulan oleh pihak provider.
Sekilas terlihat ruwet dan mahal, namun system ini juga memiliki sejumlah keuntungan salah salah satunya adalah mempersempit ruang gerak pelaku kriminal karena semua nomor Hp bisa dilacak kepemilikannya. Pencurian Hp juga menjadi sangat tidak umum dilakukan karena nyaris tidak bisa digunakan. Kemudian keuntungan lain adalah harga Hp menjadi murah, harga bisa diangsur atau bahkan untuk type tertentu nyaris bisa didapatkan dengan gratis.
Mail dan SMS
Hp di Jepang mengenal dua cara untuk mengirim pesan pendek yaitu SMS dan Mail. Dari kedua cara tersebut, Mail sepertinya jauh lebih populer digunakan ketimbang SMS. Hal ini disebabkan karena pesan SMS memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa digunakan antar pengguna provider yang sama. Jadi semua Hp di Jepang, selain memiliki nomor telephone juga pasti memiliki alamat mail. Dengan kata lain, walaupun kita tahu nomor Hp seseorang, tanpa tahu alamat mailnya maka pesan tidak akan bisa dikirim.
Cara kirim dan terimanya sama saja dengan SMS biasa, bedanya hanyalah nomor Hp sebagai alamat yang dituju, diganti dengan alamat mail. System ini mempunyai kekurangan sekaligus juga memiliki kelebihan. Dengan sistem mail ini, pesan yang bisa dikirim bukan cuma terbatas pada huruf dan angka saja. Namanya juga mail, berarti kita juga bisa menambahkan pesan dengan berbagai macam symbol, emotion ataupun image. Disamping itu, pesan singkat ini bisa dikirim atau diterima tidak terbatas hanya lewat Hp saja, namun bisa juga lewat wartel atau personal komputer. Bahkan saat Anda berada di luar negeri sekalipun, asal ada jaringan internet, pesan sudah bisa dikirim dengan cepat dan murah.
Mail pada Hp bisa dikenali dengan mudah karena selalu mempunyai nama belakang salah satu dari tiga provider yang ada. Contohnya : zzzzzz@docomo.ne.jp untuk pengguna provider Docomo, kemudian xxxxx@softbank.ne.jp untuk provider Softbank, KEMUDIAN AAAAA@yahoo.co.jp dst. Alamat mail juga bisa diganti atau diubah kapan saja kalau dirasa perlu seperti untuk menghindari pesan spam contohnya. Karena semua Hp juga bisa dipakai untuk mengakses internet maka mail juga bisa dikirim dengan cara standard yaitu seperti lewat yahoo misalnya. Namun cara ini tentu saja sedikit lebih mahal karena harus konek ke internet terlebih dahulu.

Perbedaan Lain
Hp murah dan gratis !
Ini mungkin adalah bagian yang menarik dan ditunggu oleh banyak pembaca. Seperti halnya di hampir semua negara maju lainya, harga sebuah hp biasanya cukup murah bahkan tidak jarang bisa didapatkan dengan gratis. Tentu saja aturan ini hanya berlaku untuk Hp model tertentu saja yang biasanya adalah model lama. Namun walaupun model lama, sama sekali tidak bisa disebut kuno dan murahan, karena setidaknya masih berukuran kecil dan tipis dan minimal sudah memiliki fasilitas kamera, video dan bisa untuk sambungan internet.
Untuk Hp model terbaru dengan berbagai fasilitas menarik seperti TV, game, layar sentuh, internet dan berbagai fasilitas terbaru lainya tentu saja berharga mahal. Namun, semahal mahalnya harga barang elektronik di Jepang tetap saja terhitung murah karena sudah "disubsidi" oleh pihak provider dan pembayaraanya juga relatif mudah karena bisa di angsur dan dibebankan pada setiap tagihan akhir bulan.
Untuk Hp gratis yang disebutkan di atas, sering menimbulkan salah pengertian dari beberapa rekan saya karena di asumsikan bisa di ambil begitu saja. Sekali lagi, Hp di Jepang sama dengan telphone rumah jadi tanpa berlangganan atau mendaftar tentu Hp gratis ini tidak akan bisa dibawa pulang begitu saja. Jadi mirip dengan kasus helm gratis kalau beli sepeda motor.
Harga Hp dan pulsa di Jepang
Umumnya harga sebuah Hp di negara tersebut, khususnya untuk model baru kurang lebih sama dengan harga di Indonesia. Kemudian untuk harga pulsanya kalau dirata ratakan mungkin sekitar 10 yen (Rp 1.000) per 30 detik.. Rata rata orang Jepang, untuk pemakaian standar (sebatas diperlukan) umumnya akan membayar sekitar 5000 yen (Rp 500.000) perbulan. Tapi kalau Hp siang malam nempel di kuping, ya tentu saja 500 ribu rupiah akan habis hanya dalam waktu beberapa hari.
Karena kebanyakan Hp di negara tersebut adalah pascabayar maka perhitungan pulsanya menjadi sedikit rumit dan bervariasi. Pulsa yang harus dibayar oleh golongan pelajar misalnya berbeda dengan pulsa golongan umum. Demikian juga untuk pelanggan pemula berbeda dengan pelanggan lama. Seseorang yang setia menggunakan provider yang sama untuk jangka waktu yang lama biasanya akan mendapatkan pulsa harga special dengan discount sampai 30%. Kemudian ada juga provider yang menerapkan pulsa gratis 24 jam untuk telephone antar keluarga, disount pada jam tertentu, gratis sms antar provider yang sama dll. Sedangkan pulsa pada kartu prepaid adalah adalah sama jadi tidak mengenal perbedaan atau perkecualian.
Pindah provider tanpa harus ganti nomor
Pindah provider berarti ganti nomor baru. Itu aturan lama. Namun sekarang dengan diberlakukannya system MNP (Mobile Number Portability) bulan Oktober 2006 maka nomor lama tetap bisa kita pertahankan ketika pindah ke provider baru. Hal ini tentu saja harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak provider.
Namun kebanyakan orang Jepang akan tetap setia pada satu provider saja. Pindah provider akan berarti mulai lagi dari awal, dianggap sebagai pelanggan baru yang itu berarti harga pulsa lebih mahal dan juga tidak bisa memanfaatkan fasilitas lain seperti yang dimiliki pelanggan lama di tempat sebelumnya.

HP Jepang Bisa Dipakai di Indonesia ?
(dan sebaliknya)

HP Jepang di Indonesia
Ini adalah bagian yang paling menarik dan paling sering ditanyakan. Kalau Hp tersebut adalah Hp khusus dalam arti dari awal dibeli untuk pemakaian International, dipakai di Indonesia namun rekening tagihan dibayar di Jepang, jelas tidak ada masalah sama sema sekali. Tentu saja kita tidak membicarakan Hp jenis ini, namun Hp standard dalam arti Hp Jepang dengan kartu Indonesia.
Secara umum jawabannya tidak bisa, hal ini disebabkan karena semua Hp yang dipasarkan di Jepang adalah dalam kondisi di "Lock" atau dikunci oleh pihak provider jadi praktis hanya bisa digunakan di negara Jepang saja. Namun, tunggu dulu, jawaban di atas adalah jawaban standard. Tinggal diserahkan pada akhlinya maka simsalabim, benda yang nyaris menjadi sampah di negara kita, ternyata bisa berfungsi normal layaknya Hp lainya. Harga jasa Unlock ini adalah sekitar 400an ribu rupiah persatu Hp. Mengenai tempat atau jasa unlock, silakan di cek sendiri di mesin google. Namun yang sedikit perlu diperhatikan adalah tidak semua Hp bisa di unlock jadi terbatas hanya untuk model tertentu saja.
Belakangan ini cara membobol Hp yang terkunci sudah menjadi semakin mudah karena tidak lagi perlu mengirimnya ke bengkel Hp tapi cukup dengan membeli chip khusus (lihat gambar) yang penggunaannya cukup ditempel saja dengan pada kartu sim asli dan Hp yang tadinya "bego" sudah bisa berfungsi dengan normal. Kelebihan lainnya dari cara ini, hp tetap bisa digunakan kembali ke kartu aslinya (kartu provider Jepang) hanya dengan mencabut chip tambahan tersebut. Namun satu satunya kekurangannya adalah tidak semua seri atau model Hp bisa ditempel dengan chip ini.
Khusus untuk filtur kamera, video dll besar kemungkinan tidak akan bisa berfungsi. Jadi silakan konsultasikan dengan pihak jasa unlock ataupun penjual chips. Sedangkan untuk filtur TV untuk saat ini jelas tidak mungkin bisa digunakan karena perbedaan sistem gelombang pewarnaan. Indonsesia memakai system PAL, sedangkan Jepang menggunakan NTSC.
Hp Indonesia di Jepang
Hp Indonesia bisa dipakai di negara Jepang. Hal ini bisa dilakukan dengan cara :
  1. Mengaktifkan Internasional roaming dengan cara menghubungi operator Anda di Indonesia. Satu hal yang terpenting agar bisa menggunakan filtur ini adalah Hp Anda harus memakai Hp yang memiliki hanset minimal 3G. Sedikit catatan, Hp di Jepang menggunakan frekwensi WCDM sedangkan Indonesia menggunakan GSM CDMA. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya Anda sudah cukup paham dengan perhitungan pulsanya agar tidak sampai kaget atau pingsan saat menerima rekening pembayaran akhir bulan.
  2. Gunakan Prepaid Phones. Cara ini jauh lebih murah dari cara pertama. Namun masalahnya, cara mendapatkan kartu prepaid ini relatif susah. Namun kalau Anda mempunyai kenalan, keluarga yang tinggal di Jepang maka tentu akan menjadi mudah. Link selengkapnya bisa dibaca di : http://mb.softbank.jp/en/prepaid_service/
Alternatif lain yang bisa dipertimbangkan :
  1. Sewa Hp di counter penyewaan Hp di bandara. Ini adalah alternatif yang sangat mudah. Karena dikhususkan untuk orang asing maka kendala bahasa sepertinya tidak akan terjadi. Harga sewanya adalah sekitar 250-1000 yen per hari. Harga pulsanya adalah 70-200 yen permenit untuk nelpon domestik, pulsa internasional menyesuaikan. Pulsa gratis kalau cuma untuk terima doang.
  2. Gunakan telephone umum. Sepertinya alternatif murah meriah ini jarang diketahui. Harga pulsanya adalah sekitar 100 yen per satu menit dan harus dibayar dengan menggunakan koin. Sampai saat ini, untuk percakapan International tidak bisa menggunakan kartu telephone. Telephone umum di Jepang terbagi menjadi dua jenis warna yaitu hijau dan abu abu. Umumnya yang bisa dipakai untuk sambungan internasional adalah yang berwarna abu abu, dan untuk yang berwarna hijau hanya sebagian saja yang bisa digunakan. Untuk jelasnya biasanya terdapat informasi tertempel di dekatnya.
Catatan tambahan untuk penggunaan telephone umum di Jepang. Ada dua jenis telephone umum di Jepang yaitu berwarna abu abu dan warna hijau. Jenis pertama bisa dipakai untuk telephone internasional tanpa perkecualian sedangkan yang berwarna hijau sebagian ada yang bisa dan sebagian tidak. Biasanya ada keterangan berbahasa Inggris tercantum di dekatnya. Telephone yang berada dalam rumah box di pinggir jalan, warna apa saja biasanya pasti bisa dipakai untuk percakapan internasional.
Jadi mungkin disinilah letak keunggulan sistem SMS berbasis email karena pesan SMS bisa dikirim lewat komputer yang bisa dipakai gratis di lobby hotel atau bandara.
HP bekas, dimana membelinya ?
Jual beli Hp bekas adalah hal yang tidak umum ditemukan di negara tersebut namun bukan berarti tidak ada sama sekali. Toko semacam bisa ditemukan di kawasan tertentu yang banyak dikunjungi oleh orang asing. Sayang, toko semacam ini jumlahnya tidak banyak, bahkan sampai saat ini saya hanya menemukan satu toko.
Kemudian tempat transaksi Hp bekas yang jauh lebih mudah ditemukan adalah lewat yahoo atau msn auction, semacam Ebay-nya Jepang. Di tempat ini kita bisa menjumpai berbagai macam Hp mulai dari yang sudah di Unlock dan siap pakai, Jasa unlock, Chips unlock, Hp Free Card (bisa menerima card jenis apapun), Hp type GSM dan masih banyak lagi. Namun transaksi di internet relatif lebih sulit karena minimal Anda dituntut harus mengusai sedikit bahasa Jepang.
Sedikit catatan, umumnya toko atau barang bekas yang dijual di negara tersebut tidak selalu berarti bekas, karena kadang bisa juga ditemukan barang atau Hp baru dan masih dalam box. Item barang semacam ini dikenal dengan nama baru bekas. Istilah ini sedikit membingungkan tentu saja karena nyaris tidak ditemukan di Indonesia.
Sedangkan jual beli SIM card atau kartu voucher isi ulang (masih aktif), saya belum pernah mendengarnya. Tentu saja karena semua nomor Hp di negara tersebut sudah diregister kepemilikannya, tidak terkecuali untuk kartu prepaid, sehingga akan sangat beresiko kalau dipindahtangankan. Hp bekas yang dijual tentu saja dalam keadaan kosong tanpa kartu.
Etika penggunaan Hp
Hidup di negara manapun, sepertinya tidak bisa lepas dari etika, jadi bagian ini sama merasa perlu untuk menuliskannya dalam bagian tersendiri. Larangan penggunaan Hp biasanya diberlakukan di tempat tertentu seperti transportasi publik yaitu kereta api dan bus serta tempat lainya yang mungkin sudah umum diketahui seperti konsert, gedung bioskop dan lain lain. Umumnya larangan ini tidak mengikat secara hukum jadi walaupun melanggar Anda tidak akan mungkin ditangkap kecuali hanya dilirik atau dipelototi oleh banyak orang. Asal tebal muka sepertinya tidak menjadi masalah besar bukan ?
Untuk lingkungan pendidikan umumnya setiap daerah atau sekolah menerapkan aturan yang melarang menggunakan Hp di areal lingkungan sekolah. Peraturan ini membuat cukup banyak orang tua yang keberatan karena Hp, selain sebagai alat komunikasi juga sebagai alat pelacak posisi anak melalui fasilitas GPS (Sistem Penentuan Posisi Global). Selain keberatan dari pihak orang tua, keberatan tentu saja datang dari siswa itu sendiri karena menganggap membatasi kebebasan mereka khususnya pada saat waktu istirahat. Sebagian sekolah lagi hanya melarang membawa Hp ke ruang kelas, jadi harus disimpan di loker yang telah disediakan.
Sekedar tambahan bisa saya tuliskan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Cabinet Office, 31 persen siswa SD, 58 persen siswa SMP dan 96 persen siswa SMA pada saat ini menggunakan telepon seluler.
Semoga bermanfaat.
Catatan :
Pengetahuan saya tentang Hp di jepang hanyalah sebatas yang sudah ditulis di bagian atas. Tambahan lagi, saya bukan seorang seorang gatgeter tetapi saya hanya tau dari pengalaman saya. Bila ada kurang lebihnya saya minta maaf.

Perkiraan biaya hidup tinggal di Jepang


Perkiraan
Biaya Hidup Tinggal di Jepang

Berapakah biaya yang hidup yang diperlukan untuk tinggal di Jepang ? Pertanyaan yang menarik tentu saja untuk diketahui. Sebagai pemanasan dan gambaran awal saya coba tulis contoh kecil harga beberapa beberapa kebutuhan pokok sebagai berikut :
Harga beras adalah sekitar 25.000 /kg, rokok Malborro Rp 32.000 /bungkus, makanan (nasi bungkus kecil, jagung bakar, paha ayam di kaki lima, KFC, Mc Donald) harganya nyaris sama yaitu Rp 30.000 / pcs, minuman ringan, softdrink, kopi kaleng, jus kaleng, harga Rp 15.000/can. Biaya fotocopy (self copy) Rp 3000 /lembar, Biaya pas photo (photo sendiri di mesin box ) Rp 75.000/ poscard isi 4 - 6 foto, Gunting rambut Rp : 100.000 / kepala untuk laki laki, sedangkan untuk wanita minimal adalah Rp 200.000
Dari data awal ini mudah mudahan Anda sudah bisa mendapatkan gambaran awal tentang harga di Jepang. Dari daftar yang saya buat di atas mungkin Anda sudah bisa membuat suatu kesimpulan kecil bahwa harga barang termuah di negara tersebut adalah Rp 10.000 (100 yen). Dibawah harga itu, nyaris tidak ada barang apapun yang bisa Anda beli. Jadi uang sebesar Rp 1.000.000 akan habis hanya dalam waktu beberapa hari saja. (Note : Kurs atau nilai tukar yang dipakai di tulisan ini adalah adalah sekitar 100 yen = Rp 10.000)
Mahal ? Tentu saja, apalagi kalau semua Anda hitung dengan harga rupiah. Apakah ada perbedaan antara harga di kota dan didesa ? Tentu saja ada namun perbedaannya tidak terlalu besar atau tidak berlebihan kalau dikatan nyaris sama. Perkecualian adalah untuk biaya sewa rumah dan beberapa item lain sedikit lebih murah. Barang groceries atau barang buatan pabrik harganya nyaris seragam.
Selengkapnya tentang biaya hidup adalah sebagai berikut :
Catatan : Harga barang dan jasa di negara Jepang sangat stabil dan nyaris tidak berubah selama belasan tahun. Jadi walaupun artikel ini ditulis cukup lama, harga (dalam satuan yen) tetap masih up to dated dengan kondisi saat ini. Sedangkan harga yang ditulis dalam rupiah harap disesuaikan dengan kondisi dan kurs sekarang. (kurs terbaru lihat di tabel kanan)
Biaya Tempat tinggal
Ini merupakan biaya terbesar yang harus kita keluarkan. Harga sewa kamar rata rata berkisar antara Rp 4.000.000 (40.000 yen)perbulan, bertype standard yaitu 1LDK (living dining kitchen) terdiri dari hanya satu kamar tidur berukuran sekitar 3 x 4 meter, satu dapur dan kamar mandi merangkap toilet. Untuk standard orang Jepang, kamar type ini umumnya hanya dipakai untuk satu orang saja.
Umumnya harga sewa kamar sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu lokasi (pusat kota atau daerah pinggiran), jarak stasiun (semakin dekat stasiun semakin mahal) dan umur bangunan. Perlu sedikit diketahui bahwa, untuk transaksi sewa awal, selain biaya sewa kamar itu sendiri, ada beberapa biaya tambahan yang harus kita bayar seperti uang kunci (key money), biaya jaminan asuransi kerusakan, biaya komisi agent dll yang umumnya kalau ditotal semuanya akan menjadi sekitar 3 bulan biaya sewa bulanan. Sebagian biaya tersebut ada yang dikembalikan saat kontrak berakhir namun ada juga yang tidak dikembalikan. Semuanya disebutkan secara jelas pada kontrak sewa yang kita tandatangani.
Biaya Makan dan Minum
Merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah biaya rumah. Harga rata rata makan di warung atau restauran termurah adalah sekitar Rp 100.000 (1.000 yen) untuk makan siang dan Rp 150.000 (1.500 yen) untuk makan malam. Kalau Anda memilih waktu makan tepat pada saat jam makan siang, maka harga menjadi lebih murah Rp 75.000 s/d 100.000 (750 - 1.000 yen) malah lengkap dengan dessert, ice cream, kopi atau minuman lain. Sedangkan kalau Anda memesan secangkir kopi di luar jam makan siang, harganya adalah Rp 35.000 (350 yen) per cangkir.
Untuk harga yang lebih ekonomis kebanyakan orang membeli nasi bungkus di mini market atau convenience store dengan harga berkisar Rp 60.000 (350 s/d 600) an yen per bungkus. Minuman seperti kopi, teh, juice ataupun air mineral bisa dibeli di sembarang tempat seperti vending machine misalnya dengan harga berkisar Rp 10.000 - 15.000 (100 s/d 150 yen). Rokok juga bisa dibeli di tempat ini dengan harga Rp 32.000 (320 yen) untuk Morlboro sedangkan rokok merek lain harganya berkisar di harga yang sama. Kemudian pilihan lain yang tidak kalah populernya adalah restoran cepat saji seperti Mc Donald atau Kentucky (tanpa nasi putih) serta Yoshinoya, Sukiya dan Matsuya (dengan nasi). Harganya adalah kurang lebih sama saja dengan harga sekotak nasi bungkus.
Untuk harga yang termurah sepertinya adalah dengan memasak sendiri dan membawa bekal untuk makan siang di sekolah atau tempat kerja seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang Jepang. Harga beras kualitas termurah adalah sekitar Rp 25.000 (250 yen) perkilo, daging ayam sekitar Rp 30.000 (300 yen) setengah kilo. Harga lauk yang paling murah mungkin adalah telor yaitu sekitar Rp 15.000 (100 s/d 150) untuk satu pak isi enam butir.
Bagi mereka yang vegetarian sepertinya harus membayar sedikit lebih mahal karena umumnya harga buah dan sayur mayur relatif mahal kalau dibandingkan dengan harga daging. Hampir semua sayur atau daging murah adalah produksi import sedangkan produksi dalam negeri umumnya berharga sedikit lebih mahal.
Biaya transportasi
Kereta api, bus dan sepeda adalah alat transportasi paling umum digunakan di negara tersebut. Untuk bus kota harga yang harus dibayar adalah sekitar Rp 20.000 (200 yen). Jauh atau dekat sama saja. Sedangkan untuk kereta api harga termurah adalah 200 yen untuk satu sampai tiga stasiun yang jarak masing masing stasiun berkisar antara 1-3 km. Untuk pelajar dan karyawan yang umumnya memiliki rute perjalanan yang sama setiap hari biasanya akan membeli karcis freepass bulanan yang bisa dipakai sepuasnya selama satu bulan untuk rute yang sama. Disamping itu ada juga one day ticket, yaitu karcis yang bisa dipakai sepuasnya selama satu hari untuk jalur mana saja.
Transportasi yang paling murah dari yang paling murah mungkin sepeda adalah jawabannya. Sepertinya hampir kebanyakan orang Jepang memiliki kendaraan murah dan sehat ini. Situasi jalan di Jepang yang teratur dan cukup lebar sepertinya menjadi salah satu sebab kebanyakan orang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi utama. Bukan pemandangan aneh melihat pria berpakaian kerja lengkap, jas dan dasi, berangkat kerja dengan mengendarai sepeda. Demikian juga ibu rumah tangga mengantar anaknya ke sekolah dengan menggunakan sepeda. Harga satu sepeda termurah adalah Rp 1.200.000 (12.000 yen) dan harga sewa garasi adalah sekitar Rp 150.000 (1.500 yen) per bulan.
Sedangkan ongkos parkir sepeda di tempat umum adalah Rp 10.000 (100 yen)/ hari. Namun umumnya kebanyakan orang memarkir sepedanya di sembarang tempat atau di atas trotoar. Tentu saja hal ini adalah pelanggaran dan secara rutin petugas akan mengangkutnya ke tempat penampungan. Untuk menebusnya harus membayar kurang lebih seharga Rp 150.000 (1500 yen).
Sedangkan khusus untuk mobil umumnya termasuk kemewahan bukan karena harga mobilnya namun karena sewa parkir dan garasi yang cukup mahal. Untuk daerah perkotaan, biaya parkir per 15 menit adalah sekitar 10.000 rupiah (100 yen) kemudian untuk parkir bulanan adalah adalah sekitar 2 juta rupiah (20.000 yen). Jadi wajar kalau mobil umumnya dimiliki oleh mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau mereka yang sudah berkeluarga dengan satu anak atau lebih.
Biaya listrik, air, gas dll
Biaya ini biasanya harus dibayar terpisah, jadi tidak termasuk harga kamar. Totalnya umumnya adalah sekitar 8.000 yen (Rp 800.000) dengan perincian sebagai berikut : listrik 2000-4000 yen, air 3000-5000 yen, gas 3000-5000 yen, biaya administrasi apartement (kebersihan, perawatan dan keamanant) sekitar 2000 s/d 5.000 yen. Pemakain gas dan listrik biasanya cendrung meningkat seiring datangnya musim dingin yaitu untuk pemanas, hot karpet, dan air panas.
Biaya telephone dan internet
Untuk masalah komunikasi, baik telephone maupun internet sepertinya bukan hal susah di negara tersebut. Umumnya semua rumah atau kamar apartemen di Jepang sudah dilengkapi dengan sambungan telephone dan internet. Biaya bulanannya untuk internet adalah sekitar 4.000 -5.000 yen (Rp 500.000) per dengan pemakain tidak terbatas. Sedangkan khusus untuk telephone tentu saja kebanyakan orang lebih senang membicarakan handphone (Hp) daripada telephone rumahan. Karena negara Jepang tidak mengenal sistem voucher atau kartu isi ulang, maka antara biaya Hp dengan telephone rumahan sebetulnya tidak banyak perbedaan. Umumnya kebanyakan orang rata rata membayar sekitar 4000 yen (Rp 400.000) perbulan.
Kemudian untuk Internet mempunyai banyak pilihan seperti menggunakan sambungan internet rumah dengan biaya bulanan sekitar 4000an, online dengan menggunakan Hp yang bisa dilakukan oleh hampir semua Hp merek apapun. Kemudian pilihan lainya adalah dengan menggunakan internet cafe dengan harga sekitra 200-500 yen per 30 menit. Setahu saya, tempat kursus bahasa, sekolah privat dan universitas juga menyediakan internet gratis yang bisa dipakai selama sekitar 30 menit sampai 1 jam. Jadi untuk sekedar kirim atau baca email sepertinya sudah lebih dari cukup.
Biaya Laundry
Mesin cuci adalah benda yang sangat penting untuk dimiliki karena tanpa benda ini sepertinya aktivitas rutin ini akan sangat melelahkan atau bahkan nyaris tidak mungkin dilakukan saat musim dingin. Golongan pelajar ataupun mereka yang hidup sendiri dengan kamar yang relatif sempit tentu saja sepertinya tidak memiliki cukup tempat untuk meletakkan alat pencuci ini.
Alternatif terbaik adalah menggunakan jasa koin laundry. Tentu saja sedikit repot karena pakaian yang sudah tercuci harus dibawa kembali kerumah. dijemur dan dilipat sendiri setelah kering. Namun setidaknya biaya yang dibutuhkan jauh lebih murah dibandingkan biaya laundry standard atau biaya cuci sendiri. Biayanya adalah sekitar 300 yen (Rp 30.000) per sekali cucian atau sekitar 8-10 kg potong pakaian. Kalau Anda termasuk orang yang malas menggantung dan menjemur, bisa menggunakan jasa mesin pengering, yang tentu saja harus menyediakan beberapa keping koin lagi.
Biaya hiburan
Biaya hiburan yang paling murah dari yang termurah mungkin adalah siaran televisi. Harga televisi ukuran terkecil yaitu 14 inch adalah sekitar 10.000 yen (Rp 1.000.000) untuk kondisi baru namun dengan model lama. Untuk harga yang lebih murah Anda bisa mendatangi toko yang menjual barang bekas. Namun selain biaya listrik dan harga televisi itu sendiri, ada juga biaya lain yang harus dibayar yaitu iuran televisi sebesar sekitar 2700 yen per tiga bulan. Umumnya semua komputer model terbaru dan juga Hp juga bisa berfungsi sebagai televisi.
Bagi yang gemar menonton film umumnya lebih memilih tempat rental VCD ketimbang mendatangi gedung bioskop yang memasang karcis masuk 1000-5000 yen sedangkan untuk rental DVD, dengan uang yang sama kita bisa mendapatkan 3 judul film. Tentu saja, untuk film terbaru kita harus menunggu dengan lebih sabar karena untuk versi rentalnya biasanya keluar beberapa minggu setelah masa tayang di bioskop.
Biaya asuransi kesehatan
Tanpa memiliki asuransi kesehatan, berobat ataupun sakit saat berada di negara Jepang bisa jadi merupakan malapetaka besar karena biaya rumah sakit yang tergolong sangat mahal dan mencekik. Namun dengan memiliki asuransi kesehatan maka 70% dari biayanya akan ditanggung oleh pihak asuransi jadi kita cukup membayar sisanya saja sejumlah 30%. Jadi asuransi kesehatan mempunyai fungsi yang sangat vital dan wajib untuk dimiliki oleh setiap orang tidak terkecuali oleh orang asing yang berdomisili di negara tersebut.
Biaya minimal untuk berobat ringan seperti demam atau sakit gigi misalanya di klinik atau rumah sakit di negara tersebut mungkin adalah sekitar 1000 yen (100 ribu rupiah). Harga tersebut sudah termasuk asuransi, jadi bisa dibayangkan betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan bagi mereka yang tidak memiliki asuransi. Rata rata biaya asuransi yang harus dibayarkan adalah sekitar 5000-7800 yen perbulan. Untuk standar orang Jepang, biaya asuransi ini dianggap masih kurang sehingga umumnya memiliki lebih dari 1 asuransi kesehatan atau membayar asuransi yang lebih mahal.

Kesimpulan
Dari semua biaya di atas kalau disimpulkan sepertinya biaya minimal untuk hidup di Jepang adalah sebagai berikut :
Tabel perkiraan biaya hidup
( per bulan dalam Yen)
1
Sewa kamar
40.000
2
Biaya listrik air dan gas
8.000
3
Biaya makan dan minum
1500 yen x 30 hari
45.000
4
Biaya telephone dan internet
4.000
5
Biaya Laundry
300 yen x 4
1.200
6
Biaya Transportasi
(dengan catatan, sehari hari memakai sepeda)
7.000
7
Biaya hiburan 
3.000
8
Biaya asuransi kesehatan
7.800
9
Biaya lain lain
9.000
Total
125.000
(Rp 12.500.000)
Namun disamping itu, banyak juga rekan lain yang melaporkan bahwa mereka bisa hidup dengan jumlah uang yang jauh lebih kecil. Jadi biaya yang saya sebutkan dianggap cukup besar sehingga masih ada sisa untuk ditabung atau dikirim ke Indonesia. Beberapa biaya yang bisa dikurangi adapun penghematan yang bisa dilakukan umumnya terletak pada sewa rumah, misalnya sekamar untuk dua orang, mengurangi jatah biaya makan dengan memasak sendiri, mengurangi biaya hiburan, biaya jalan jalan dan masih banyak lagi.
Bagi pelajar dan tinggal di asrama mahasiswa tentunya jumlah biaya yang bisa dihemat akan jauh lebih besar lagi karena sewa kamar yang umumnya sangat murah. Demikian juga untuk golongan tenaga magang atau training sepertinya mempunyai living cost terkecil karena akomodasi dan transportasi serta sebagian biaya asuransi biasanya ditanggung oleh perusahaan.
Sedikit perlu di catat bahwa perkiraan biaya hidup ini memakai standard orang Indonesia dan juga orang lokal (Jepang) dengan status pelajar serta golongan pekerja kelas bawah dengan status single.
Bagaimana dengan biaya hidup orang Jepang secara umum ?
Jawabannya tentu saja lebih besar lagi. Sebagai contoh, dalam hubungan kekrabatan atau sosialisasi seperti untuk mengadiri undangan pernikahan sahabat atau relasi, minimal harus memberikan sumbangan sebesar 30.000 yen (Rp 3.000.000). Biaya sekolah anak, minimal perlu menyiapkan dana tabungan sebesar 10 juta yen atau sekitar 1 miliar rupiah. Kemudian persiapan tabungan untuk biaya pemakaman (semua orang pasti akan meninggal khan ?) minimal perlu 2 juta yen atau sekitar 200 juta rupiah. Kaget ? Mudah mudahan tidak.
Demikian sekilas tentang biaya hidup tinggal di Jepang pengalaman saya